Senin, 24 Maret 2014

overhaul

Engine
Mesin adalah sebuah alat penghasil tenaga yang berfungsi berdasarkan perubahan bahan bakar dan energi panas menjadi energi mekanik kemudian disalurkan kebagian roda untuk menjalankan kendaraan.
http://mardiyan22.files.wordpress.com/2010/10/engine.jpg?w=300&h=215
Engine adalah salah satu komponen utama pada kendaraan selain sistem kelistrikan dan chasis serta body. Berikut ini akan kita bahas masalah engine dan bagian-bagianya. Materi ini berisi tentang bagian-bagian atau komponen yang terdapat pada engine. Kami juga menyertakan beberapa langkah overhaul engine. Bagi para pemula materi berikut cocok untuk dipelajari karena dilengkapi juga dengan evaluasi, sehingga memudahkan untuk mengetahui kemampuan dan pemahaman pembaca setelah mempelajari materi berikut.
Komponen Mesin
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiT5yq6wOcx6qHEFbhNYpGq7rM66bfstZcDXszOab7BUSwRqWrR0ZEGUe_7563_WvVVxteDO_0pbyl2ub7CXnd0utF_X7RGSgE3D6OiNdj8YFeh3LqcSxtkqzMOg70mAzgC1GYziiQiWu0/s320/Mesin+Bensin+1.jpg
Mesin terutama mesin pada kendaraan roda empat Terdiri dari beberapa komponen utama dan komponen pelengkap, yaitu :
1.        Kap Silinder / Cylinder Cup
2.        Kepala Silinder / Cylinder Head
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjp-nSbIF6JT7qvWQ93kJmkzZASzVka6LWVTOQwu_ygAFR5Z4LIf8Lx2o8SLmLtd-6qqivyZwETibC5Sxaluec1KKPvf3bwWN0MNzQgUuLt0VSd1kgeAPnxj-hU9G_2VkRAgE-GNcgLzxtU/s1600/Simple-Head-Gasket-Diagram.gif
Bagian paling atas dari kontruksi mesin adalah kepala silinder. Kepala silinder berfungsi sebagai penutup lubang silinder pada blok silinder dan tempat dudukan busi.
Kepala silinder bertumpu pada bagian atas blok silinder. Titik tumpunya disekat dengan gasket (paking) untuk menjaga agar tidak terjadi kebocoran kompresi, disamping itu agar permukaan metal kepala silinder dan permukaan bagian atas blok silinder tidak rusak. Kepala silinder biasanya dibuat dari bahan Aluminium campuran, supaya tahan karat juga tahan pada suhu tinggi serta ringan. Biasanya bagian luar kontruksi kepala silinder bersirip, ini untuk membantu melepaskan panas pada mesin berpendingin udara.
1. Noken As / Cam Shaft
    Noken As Atau Cam Shaft berfungsi untuk mengatur terbuka dan tertutupnya Klep atau Valve sesuai       dengan FO : 1342
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjTIURXYwIKt48t4bAbXkMreAifJXASaa7g-6tPDyW3NCXQGgTSxEzKtc_YmQYP4VbjkGlXkcekkQYv-UTne8nyyy4XaDYpD7L_LvodvgiziYw4OIYaxlUtaba8PAOgcwZy4GMgT8_qP-Y/s200/cam.jpg
Cam Shaft


2. Pully Noken As
     Pully Noken As Berfungsi sebagai poros yang memutarkan noken as, dan pully noken as ini dihubungkan dengan pully Crank Shaft / Sumbu Engkol.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgXfo9tPiEI4V5Pj1VBPC-M2lugyTs-fA8t_6PoY5fhB1WTwbjNRU3bODcXaM3RElb3JRnbp6A17cStv6OaoUXiCYDAyWk4fXGpyvrgqDUZ6kdvccKSy4LajtHeDyNzILaoHCKzmtInpEg/s200/1333725328_313943117_20-JUAL-Altenator-Delco-Dinamo-Starter-Power-Steering-BoshPump-Karburator-Noken-As-dll-.jpg

3. Katup / Valve
    Katup Berfungsi Sebagai pengatur masuk dan keluarnya gas sebelum terbakar dan sesudah terbakar.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiX8uNnaJj1AyNvreXEJuhQWNzk5_MIzwe2gouJ2rcO4XAagv69-mdLIUEwNvaqabJHcvg29sxIDW96MZ6lJL5Ay4cv2iOb1-Kpvs9ls7SmGpu2l1Y_PUCpU5dx2WsUmcXh2_OveK1T2c8/s200/auto-part-intake-exhasut-engine-valve-for-suzuki-auto-spare-car-parts-after-market.jpg

4. Tuas penekan
    Tuas Penekan berfungsi untuk membuka dan menutup valve, sebagai penghubung antara valve dan noken as atau Cam Saft
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgVPHszjuzmeZO0XgDDeoGt_9Lr8YPS1WfySXKtDFyg4-K9PsOSgM7vwbx3F5OhkK9rHL7AycERsFtc6Ld0tg76n3bOWiOr9gyNn_rItedMGdg0TcBAZVTKqNG4lPckckDLfPKQP6z5MH0/s200/20110615pelatuk_1.jpg

5. Per Katup / Valve Spring
    Per Katup berfungsi sebagai alat pembantu valve yang setelah terbuka dan ingin menutup lubang katup agar cepat bisa menutup lubang.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiTJZjNTCbF8T17Tvu6q40ND6pLS5Xmsb-szvZqRJ6A7y2LaEaaoTIgbpU8XcxNu1PMt4aUDEpEmh7Sw_7xIDMVCa9DnFLKWYIrtcPr4KGls-Kj7lQyqG0FoAIho0ulH5BScILcOA3IO4E/s200/SP02.jpg

6. Busi
    Busi berfungsi sebagai alat pemercik bunga api pada saat langkah kompresi.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEikhdW4ov1cz1PWPQeLvMMbUSNJ6TtTRqstczPFFPZ3k7sPfcz2ixfddWrxjPkG4TlXnUALuDUhkGl954m10YTEQU66XBwQyo25_oqz2bd8g-cN5NyYICC1T_mvuy9KO_peIfzfZK1iehE/s200/Melihat-Motor-Lewat-Busi_large.jpg
3.        Blok Silinder
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjltBhn70lya4bZD3w0BYfRh6mNkZ3fI9PqBK_By_GhLzzXW1hQltZwBm1iInjE6gaFmTO00mZHtfOeG1ihiIx8ZqxdUAlpdt0nxXBAYsH9zfwUulp7zLpqZRbpAj71BCFCm9HJYgtgu0hB/s1600/block.gif
Blok silinder merupakan inti daripada mesin yang terbuat dari besi tuang. Belakangan ini ada beberapa blok silinder yang dibuat dari paduan aluminium. Seperti kita ketahui, bahwa aluminium ringan dan dapat meradiasikan panas yang lebih efisien dibandingkan dengan besi tuang.
Blok silinder dilengkapi dengan rangka pada bagian luar untuk memberikan kekuatan pada mesin dan membantu meradiasikan panas. Blok silinder terdiri dari beberapa lubang tabung silinder, yang didalamnya terdapat torak yang dapat bergerak naik-turun. Silinder-silinder ditutup bagian atasnya oleh kepala silinder dengan meletakkan gasket kepala silinder (perpak/packing) diantara blok silinder dan kepala silinder.
Crankcase terpasang dibagian bawah blok silinder dan poros engkol dan bak oli termasuk crankcase. Poros nok juga diletakkan didalam blok silinder, ini hanya untuk tipe OHV (Over head Valve). Pada mesin modern poros nok berada didalam kepala silinder. Silinder-silinder dikelilingi oleh mantel pendingin  (water jacket) untuk membantu pendinginan. Perlengkapan lainnya seperti starter, altenator, pompa bensin, distributor dipasangkan pada bagian samping blok silinder.
  Water jacket
Water Jacket (mantel pendingin) terdapat disekeliling silinder mesin dankepala silinder. Fungsi water Jacket ini adalah untuk mendinginkan bagian-bagian silinder dan ruang bakar. Mantel pendingin pada kepala silinderberhubungan dengan bak penampung bawah radiator
  Piston / torak
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3IoqMayDHqpnrtE_bSCKXQK22ZHMqZrYIYpI_Iq9p3dkvCaFYEgBuNYQ4C8Iv-URXvvc9yvZZy0xI6IDAKZW3JEyexeTaHhitBENbmI9ug8xpzPtdngxG8-Q3p3CY4yamFw3G3QcD6Ec/s1600/piston.gif
Piston adalah sumbat geser yang terpasang di dalam sebuah silinder mesin pembakaran dalam silinder hidraulik, pneumatik, dan silinder pompa.
Tujuan piston dalam silinder adalah:
  • Mengubah volume dari isi silinder, perubahan volume bisa diakibatkan karena piston mendapat tekanan dari isi silinder atau sebaliknya piston menekan isi silinder. Piston yang menerima tekanan dari fluida dan akan mengubah tekanan tersebut menjadi gaya (linear).
  • Membuka-tutup jalur aliran.
  • Kombinasi dari hal di atas.
Dengan fungsi tersebut, maka piston harus terpasang dengan rapat dalam silinder. Satu atau beberapa ring (cincin) dipasang pada piston agar sangat rapat dengan silinder. Pada silinder dengan temperatur kerja menengah ke atas, bahan ring terbuat dari logam, disebut dengan ring piston (piston ring). Sedangkan pada silinder dengan temperatur kerja rendah, umumnya bahan ring terbuat dari karet, disebut dengan ring sil (seal ring).
  Ring Piston
http://taka-sukucadang.com/wp-content/uploads/2012/11/piston_ring_set.jpg
Ring piston tidak dibuat tersambung secara utuh seperti sebuah gelang, namun pada satu bagiannya dipotong . Potongan ini membuat bentuk ring piston seperti sebuah gelang yang terputus pada satu sisi. Tujuan pemutusan ring piston ini adalah agar terdapat celah bagi ring piston untuk melakukan pemuaian di saat panas. Celah ini akan berubah ubah tergantung pada besarnya dinding silinder pemuaian yang terjadi akibat panas pada mesin. Standar celah yang umumnya pada suhu ruangan adalah 0,2 – 0,5 mm. Adapun tak semua celah ring piston ini sama, tergantung pada spesifikasi dan karakteristik dari masing – masing mesin.
Pada saat silinder blok di oversize maka celah antara ujung ring piston inilah yang menjadi dasar pengukurannya. Silinder akan dikorter atau di oversize sampai ukuran celah antara ujung ring piston mencapai ukuran 0,2 – 0,5 mm. Pada saat anda melakukan pemeriksaan terhadap silinder blok , maka celah ring piston ini dapat dijadikan dasar pemeriksaan dan pengukuran untuk mengetahui apakah silinder blok perlu di korter atau tidak. Jika celah antara ujung ring piston melebihi standar , maka sudah seharusnya silinder blok dikorter dan piston serta ring piston pun harus diganti dengan ukuran yang lebih besar. 
  Batang Torak / Connecting Rod
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhH-LHDYHqMwO1BGJbzk8LxzxOdBiQezPst18xNvqIanCRVwca9oJknzZ6u_szHA6b9VRJ6F_HqipDmfEdutqZ00pCbKJnSGbTzeYts_FChDmlYLMwSd_iYWFIqrnxJa4fDt8oySnmA57X0/s1600/batang+piston.png
Batang piston, adalah komponen/part yang menghubungkan piston dengan poros engkol/crankshaft dibuat dengan bentuk "I" , terbuat dari baja spesial.
  Crank Shaft / Sumbu Engkol
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjb20eXZ8mY3-QYskGH9jDewTMGJT38ESjWxJ-LJkcovAchvGA9oyCF2S8pzOFXIgkYrHmHKs4Lyav_QRNl23ZWlymkWM7KFbbnRB0r-j5HuIrBNRnXQxWQbtnYIREDjb44dSPUoGv-8_M/s200/crankshaft-1.jpg
Sumbu engkol/crankshaft, mempunyai tugas penting yaitu mengubah gerakan lurus piston yang berada dalam silinder pada gerak kerja menjadi gerak putar dengan melalui batang-batang piston serta menjaga pergerakan piston dalam lengkah-langkah selanjutnya. Poros engkol terdiri dari pusat putaran dimana pada pena engkol dipasangkan batang piston. Bagian ujung depan poros engkol dibuat sedemikian rupa sehingga memungkinkan pemasangan gigi pengatur (timing gear) yang berfungsi untuk menggerakan sumbu nok dan puli untuk menggerakan pompa air/alternator (waterpump). Sedangkan bagian ujung belakang dipasangkan dengan flens untuk pemasangan roda penerus (roda gila).
  Pully Crank Shaft
  Fly wheel/Roda Gila/Pala babi
Roda penerus/flywheel, merupakan piringan yang terbuat dari besi tuang dan dibaut pada ujung belakang poros engkol. Dimana poros engkol hanya mendapatkan tenaga putaran dari langkah kerja saja, agar supaya dapat bekerja pada langkah yang lainnya maka poros engkol harus dapat menyimpan day putaran yang diperolehnya. Bagian yang menyimpan tenaga putaran ini adalah roda penerus yang juga dilengkapi dengan gigi ring yang dipasangkan di bagian luar untuk perkatian dengan starter pinion.
4.        Bak oli
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgNeuxBvtzzWyZiTDVk7I0JFnr3emTVprPsPtExuMNcdU2lAP0cKkYLz7GeajXbDjd9VUHy37RxdCnN7abBaCiN6QVn18y0rl2ERguyUsi50iY7dvJ2UB_4nhgf0k8LzFR3fXip1FRLseU/s200/cylinder_blockandhead.jpg
Terletak dibawah blok silinder digunakan sebagai penampung oli mesin yang terbuat dari baja press. Pada karter ini juga dilengkapi ventilasi untuk menghubungkan ruang dalam dengan udara luar. Karter dibaut dibawah bak engkol dan diantaranya diberikan gasket (pelapis karet) untuk menghindari kebocoran pada sambungan tersebut sehingga oli mesin tidak bocor merembes keluar.
  Oil Filter
Filter atau saringan, adalah suatu peralatan yang bertugas untuk menyaring.
http://www.pusat-mobil.net/wp-content/uploads/2009/03/oil-filter.jpg
  Oil Pump
1966, 1967, 1970, 1978, 1981 Harley Davidson Shovelheads Manuals and Diagrams: Shovelheads Oil Pump Diagrams (1966-1967)

gardan

Pengertian dan Fungsi Gardan | Dalam artikel berikut saya akan membahas tentang Gardan (Differential) pada kendaraan anda (mobil) dengan lebih merinci. Pada artikel ini menjelasakan tentang funsi dan komponen gardan.
Ok langsung aja deh.

Pengertian dan Fungsi Gardan




Differential atau sering dikenal dengan nama gardan adalah komponen pada mobil yang  berfungsi untuk meneruskan tenaga mesin ke poros roda yang sebelumnya melewati transmisi dan propeller shaft . Sekedar untuk mengingatkan Anda , bahwa putaran roda semuanya berasal dari proses pembakaran yang terjadi dalam ruang bakar. Proses pembakaran inilah yang kemudian akan menggerakkan piston untuk bergerak naik turun . Lalu  gerak naik turun piston ini akan diteruskan untuk memutar poros engkol .

MENGAPA RODA DAPAT BERPUTAR DAN MENJALANKAN KENDARAAN?
Gerak putar poros engkol pada mesin ini akan diteruskan untuk memutar roda gila / flywheel. Putaran roda gila akan diteruskan untuk memutar kopling kemudian diteruskan memutar transmisi ke as kopel lalu ke gardan . Gardan akan meneruskan putaran ini ke as roda sesuai dengan beban dari kendaraan dan as roda akan memutar roda, sehingga kendaraan dapat berjalan. Jadi dapat Anda ingat kembali urutan perpindahan tenaga dan putaran dari mesin sampai ke roda , sehingga kendaraan atau mobil dapat berjalan.

Komponen Gardan 
Adapun komponen - komponen utama gardan adalah sebagai berikut :
·         Final gear : terdiri atas ring gear dan drive pinion . 
·         Differential gear : terdiri atas pinion gear , side gear dan differential carrier.
Ukuran dari sebuah differential atau gardan menggambarkan dari bobot atau berat kendaraan, mobil bertenaga diesel yang memiliki tubuh yang kekar memiliki gardan yang kekar, kuat, dan bandel. Sedangkan untuk mobil non komersial yang bertubuh lebih dinamis seperti minibus dan sedan memiliki gardan yang lebih kecil dan imut namun dalam proses pembagian putaran side gear kiri maupun side gear kanan keduanya memiliki kemampuan yang sama sama baik.
(Untuk saat ini gardan juga telah digunakan pada kendaraan roda tiga seperti becak komersial), berikut adalah fungsi dari differential atau gardan
•           Merubah arah putaran mesin : Sebagaimana Anda ketahui bahwa posisi mesin pada mobil untuk truck atau khusunya mobil yang menggunakan as kopel, memiliki posisi mesin yang memanjang ke depan . Sehingga arah putaran dari roda gila jelas tidak searah dengan arah putaran roda. Maka gardan inilah yang membuat arah dari putaran mesin menjadi searah dengan arah putaran roda ( yaitu maju ke depan ) .
•           Memperbesar momen : Momen adalah tenaga putaran dari sebuah benda yang berputar. Putaran poros engkol mempunyai tenaga atau momen . Tenaga dari suatu benda yang berputar dengan cepat adalah kecil , sedangkan tenaga dari benda yang berputar lambat adalah besar. Seperti kita ketahui bahwa selambat - lambatnya mesin berputar memiliki kecepatan minimal 600 rpm. Maksudnya adalah dalam satu menit poros engkol berputar 600 kali. Sedangkan pada kecepatan tinggii memiliki kecepatan hingga 12.000 rpm , berarti poros engkol berputar 12.000 kali dalam 1 menit. Agar tenaga dari poros engkol ini menjadi besar , maka kecepatan putaran dari poros engkol ini harus diperlambat. Di sisnlah gardan memperlambat kecepatan putaran dari poros engkol tersebut, sehingga tenaga putar atau momen menjadi besar dan mobil dapat bergerak atau berjalan.
•           Membedakan putaran roda kiri dan kanan saat membelok : Pada saat mobil berbelok , putaran roda bagian dalam cenderung lebih lambat daripada putaran roda bagian luar. Hal ini dimaksudkan agar mobil dapat berbelok dengan baik dan tidak slip. Jika kedua roda antara yang kiri dan kanan selalu sama, maka mobil tak akan membelok. Di sinilah gardan membuat putaran roda kiri dan kanan tidak sama , sehingga mobil dapat membelok dengan baik.




Pengertian dan Fungsi Gardan

LSD(Limited Slip Differential)
Viscous LSD 
LSD ini terbilang cukup nyaman apabila dipergunakan untuk harian, karena menggunakan sejenis fluida/oil, dimana pada saat roda berputar secara berlebihan, oli akan mengental dan menimbulkan efek mengunci pada roda tersebut sehingga tengan disalurkan ke rod yang lainnya. kelemahan terletak pada kemampuan untuk menahan slip yang tidak terlalu baik dibanding dengan mekanism yang lain. 
:hahai:

2. Clutched LSD 
LSD ini bereaksi terhadap torsi as kopel (peghubung mesin dengan gardan). semakin cepat perputarannya,maka semakin keras penekanan kopling (clutch). Kemampuan untuk menahan slip terbilang cukup baik, karena ketika melakukan oversteer, sistem ini bekerja pada torsi dan kecepatan. dan untuk drifting, LSD yang direkomendasikan adalah jenis ini karena kemampuannya untuk men-sense torsi dan kecepatan. Kelemahannya terletak pada maintenance-nya akibat kopling yang akan cepat aus.
:ngebut:

3.Geared LSD
LSD type ini sangat kuat untuk menahan slip dan free maintenance. Walaupun kenyamanannya berkurang cukup drastis, tetapi pengurangan/hambatan ke tenaga lumayan bagus. LSD type ini sangat bergantung pada torsi, bukan kecepatan tiap as roda. Jadi dengan kata lain, LSD ini sangat mumpuni ketika dipakai dipermukaan kering, tetapi menjadi kebalikan ketika dipakai dipermukaan licin. Keunggulan geared LSD yang tidak dimiliki oleh Clutched LSD adalah bisa dipakai untuk mengatur torsi antara as roda depan dan as roda belakang pada mobil-mobill 4WD /AWD.
:tank:

Cara Kerja System LSD :mupeng:
Berdasarkan status inputnya, ada 3 jenis status LSD, yaitu Load, No Load & Over Run. Dalam kondisi Load, maka Kinerja kopling akan sejajar dengan perputaran dari as kopel. Sedangkan pada kondisi No Load, Kinerja Kopling akan diturunkan menjadi kopling statis. Sedangkan untuk kondisi Over Run, kinerja kopling punya kelakuan khusus yang akan cenderung kearah 1 way, 1,5 way atau 2way.

LSD 1 way direkomendasikan untuk kendaraan berpenggerak roda depan (FWD) dan tergolong type LSD yang sangat aman, karena system ini berkerja pada saat berakselerasi saja. Untuk LSD 2way, type ini direkomendasikan bagi para drifter. Dengan mempergunakan LSD type ini, dapat membantu para drifter melakukan drifting dengan baik pada saat menikung, karena systemnya mampu berkerja pada saat akselerasi dan deselerasi. Sedangkan untuk LSD 1.5way, sifatnya lebih cenderung diantara ke-2 type LSD ini dimana pada jenis ini lebih kuat disektor akselerasi daripada deselerasi.
:mantap:

Penggunaan LSD membuat pegangan kemudi semakin stabil karena daya yang dihasilkan mesin akan dibagi pada roda kiri dan kanan, begitu juga pembagian tenaga bagian depan dan belakang mobil.
Hasilnya, respon menjadi lebih baik sehingga membuat mobil tetap stabil sekalipun dipacu zig zag. LSD juga mampu membuat mobil tetap terkendali sekalipun harus melewati medan berlumpur atau bersalju.
untuk itulah, biasanya mobil-mobil di Eropa dan Amerika untuk pabrikan standartnya sudah mengaplikasikan parts LSD..
di Indonesia perlukah? kembali ke masing2 individu lagi sepertinya,,
apalagi yang butuh akselerasinya tetap tidak hilang karena pembagian tenaga yang tidak rata antara roda kanan & kiri.

tune up mobil


TUNE-up

Alat Yang Digunakan Untuk Tune Up

Dalam pemeriksaan sistem tune up mobil, kita dapat mengenal beberapa alat yang harus di pergunakan, di ataranya :
  1. Fuller Gauge
  2. Kunci Pas Ring
  3. Obeng Min (-) dan Obeng Plus (+)
  4. Tachometer
  5. Timing Light
  6. Tester Kompresi
  7. Multi Tester
  8. Hidro Meter

Prinsip Kerja Tune Up

Dalam pelaksanaannya bagian-bagian yang di periksa dalam system tune up mesin adalah sebagai kerikut :
  1. System Pendinginan
  2. Tali Kipas (Van Blet)
  3. Saringan Udara (Air Filter)
  4. Batteray
  5. Celah Katub
  6. Oli Mesin
  7. Busi
  8. Kabel Tegangan Tinggi
  9. Distributor
  10. Platina (Breaker Point)
  11. Governor Adventure
  12. Vacum Adventure
  13. Mengetes Kompresi
  14. Sudut Dwell
  15. Sudut Pengapian 


  16. Memeriksa Sistem Pendinginan 

  17. Periksa tinggi air pendinginan pada tengki cadangan, jika kurang tambahkan hingga sampai batas garis full dan jangan lupa memeriksa kualitas air pendingin, apakah sudah berubah warna, menimbulkan karat, tercampus dengan oli atau kotoran/ gantilah air pendingin jika perlu.
  18. Periksa klem selang radiator,sekaligus selangnya, apabilaterjadi kebocoran segera perbaiki, jika sudah rusak dapatdi ganti dengan yang baru.
  19. Periksa cara kerja tutup radiator, dengan menggunakan alat tester tutup radiator, periksa tegangan pegas dankedudukan vakumpada tutup radiator dan jika tutup radiator rusak harus di ganti.
Memeriksa Tali Kipas
  1. Periksa tali kipas (Van Bett) dari kehausan, retak, dan ketengangan ganti jika perlu.
  2. Periksa kelenturan tali kipas dengan memberikan tekanan sebesar 98N (10kg) di tengah-tengah poli pompa air dan altenator.
  3. Pastikan tali kipas terpasang dengan benar.
Memeriksa Saringan Udara (Air Filter)
  1. Buka dan bersihkan elemen saringan udara dengan menghembuskan udara bertekanan dari arah sebelah dalam.
  2. Jika elemen rusak atausudah terlalu kotor dan susah untuk di bersihkan ganti dengan yang baru.
Memeriksa Batteray (ACCU)
  1. Periksa batteray dari kemungkinan penyangga batteray berkarat, hubungan terminal longgar, terminal berkarat atau rusak.
  2. Pariksa batas air ACCU, air ACCU yang normal harus berada antara batas atas dan batas bawah (Maks dan Mint).
  3. Periksa banyaknya elektrolit pada setiap sell.
Memeriksa Celah Katup
  1. Periksalah celah katub sesuai denganurutan pengapian dan jumlah silinder pada kendaraan yang kita sedang tune up, jikaada celah kutup yangtidak sesuai maka disetel dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  • Persiapkan kunci-kunci yang dibutuhkan dan kain permbersih.
  • Lalu bukalah tutup kepala silinder.
  • Putar puli poros engkol sesuai dengan pada tanda top 1.
  • Lalu setel klep cilynder no 1 dan 2 (kutup masuk dan buang) sesuai dengan celah kutub yang di anjurkan oleh pabrik.
  • Putar puli 180o searah jarum jam, kemudian setel katub masuk dan buang yang bebas.
  • Lakukan kembali seperticara diatas, sampaisemua kutup selesai di setel.
  • Jangan lupa bersihkan alat yang sudah di pakai dan menyimpan pada tempatnya.
  1. Memeriksa Oli Mesin
  2. Periksa oli dari kemungkinan berkurang, tercampur dengan air atau sudah bekurang tingka pelumasannya.
  3. Pada stik oli, oli harus berada pada antara L dan F, jika lebih rendah maka periksa kemungkinan ada kebocoran lalu tambah oli hingga tanda F.
Memeriksa Busi
  1. Bukalah busi dari tempatnya.
  2. Periksalah elektroda tengah setiap busi dari pengikisan, pecah atau perselin (keramik) rusak gantilah bila perlu.
  3. Bersihkan busi dengan sikat kawat halus bila di pakai lagi.
  4. Setel celah elektroda busi dengan STT.
Memeriksa (Mengukur) Kabel Tegangan Tinggi
  1. Lepaskan kabel tegangan tinggi dari tutup distributor.
  2. Pada waktu melepas keble busi, tariklah dengan memegang bagian ujung atau pembungkus kabel, jangan memegang pada bagian tengah kabel.
  3. Periksa tahanan kabel dengan menggunakan multi tester, tahan kabel harus berkurang dari 25kg setiap kabelnya.
Distributor
  1. Periksalah tutup distributor dari kemungkinan retak, kotoran lubang kabel busi, karbon pada bagian dalam tutup distributor apakah masih sisa atau sudah terkikis.
  2. Memeriksa (Mengukur) Celah Platina
  • Periksalah keadaan platina dari bolong, hangus karena terbakar, tidak rata (ada bagian yang tebal dan ada bagianyang tipis), jika perlu ganti.
  • Periksalah celah platina dengan langkah-langkah sebagai berikut :
  1. Putarlah puli poros engkol dan posisikan poros distributor pada salah satu sudutnya sampai celah pada platina terbuka penuh. Gunakan fuller gauge yang sesuai dengan ukuran yang di anjurkan oleh pabrik untuk mengukur celah platina.
  2. Jika celah platina terlalu besar atau kecil, setel celah platina tersebut.
  3. Jangan lupa memberikan sedikit gemuk pada poros distributor yang bersentuhan dengan bagian platina.
Gover Adventure
  1. Periksalah governour adventure dari kotoran, kekurangan pelumas, apakah pegasnya masih berfungsi seperti seharusnya.
Vacum Adventure
  1. Periksalah vacum dari kemungkinan tersumbat, hisapan bocor, berkarat atau rusak.
  2. Periksalahjuga selang vakum jangan sampai selangnya sudah kaku, terdapat sobekan atau tersumbat.
Mengetes Kompresi
  1. Lakukan tes kompresi dengan langkah – langkah :
  • Lepaskan kabel busi dari tempatnya satu persatu.
  • Masukan bagian bawah yang berderat dari alat tes kompresi ke dalam lubang busi, lalu putar dengan tangan sampai kencang.
  • Starter mesu sampai beberapa kali, dengan catatan pedal gas di tekan sampai penuh.
  • Lihat arah jarum pada tester berada pada angka berapa. Bila bagus dia menunjukan angka 11-12 BAR.
  • Tekan tombol pembuang gas, untuk mengembalikan posisi jarum jam ke angka nol.
  • Ulangi cara tersebut di atas untuk mengetes kompresi silinder yang lain.
  •  
Memeriksa Sudut Dwell
  1. Pariksalah sudut dwell dengan tachmometer.
  2. Sudut dwell yang di anjurkan adalah 52o kurang lebih 2o.
Memeriksa Sudut Pengapian
  1. Periksalah sudut pengapian dengan timing light.
  2. Sudut pengapian harus tepat derajatnya dengan mesin yang sedang kita tune up.

Dibawah ini adalah data teknis Tune-Up untuk Mobil Konvensional (menggunakan platina)


SISTEM PENDINGIN

Tinggi air pendingin sampai garis atas (full), periksa kualitas, periksa kebocoran dengan Radiator Tester (Standar : 0,75 - 1,05 Kg/Cm2, limit : 0,6 Kg/Cm2) Tali kipas ukur defleksi tali kipas pada 10 Kg ( 22 lb) pada tali kipas pompa air - alternator : 5 - 7 mm ( baru ), 7 - 11 mm ( lama ). tali kipas poros engkol - kompresor AC : 9 - 12 mm (baru), 12 - 16 mm ( lama ) SARINGAN UDARA
Bersihkan elemennya BATERAI
Berat jenis : 1,25 - 1,27 pada 200 C. (dengan menggunakan Hidrometer)
Tinggi elektrolit : diantara Upper - lower
Tegangan Baterai
Kondisi terminal (+) dan (-)
Periksa kotak baterai (pastikan tidak retak atau mengembang) OLI MESIN
Tinggi oli (sampai garis full)
Kualitas oli BUSI
Celah busi 0,7 - 1,0 mm
Kebersihan busi
Kondisi ulir
Kondisi elektroda KABEL TEGANGAN TINGGI
Ukur dengan Ohmmeter hasil baik bila : kurang dari 25 Kohm CELAH PLATINA
0,4 - 0,5 mm SUDUT DWELL
kurang lebih 460 - 580 SAAT PENGAPIAN
80 sebelum TMA PUTARAN IDLE
750 rpm CELAH KATUP
Hisap : 0,20 mm, Buang : 0,30 mm TEKANAN KOMPRESI
Standar : 11 - 12,6 Kg/Cm2
Limit : 9,5 Kg/Cm2
Perbedaan tekanan antar silinder : kurang dari 1,0 Kg/Cm2  



PENYETELAN CELAH KATUP

Pada kesempatan ini kami hanya akan menjelaskan cara penyetelan celah katup yang konventional dan menggunakan shim saja, Perbedaan penyetelan yang konventional dengan yang menggunakan shim diantaranya :
1. Sistem konventional dilakukan pada saat temperatur kerja mesin (panas)
2. Sistem menggunakan shim dilakukan pada saat mesin dalam kondisi dingin.
1. Penyetelan celah katup konvensional
 Panaskan mesin hingga temperatur kerja mesin
 Yakinkan baut kepala silinder dan baut rocker arm dalam kondisi keras.
 Posisikan silinder no.1 pada TMA (lihat tanda pada pully)
 Lakukan penyetelan dengan urutan dari depan; buang–hisap-hisap–buang
 Untuk ukuran celahnya EX. 0.30 mm dan In. 0.20 mm
 Kemudian putar pully 1 x putaran/360 derajat, posisikan silinder no. 4 pada TMA

 

Tune Up Motor bensin

  
 Pemeriksaan tutup radiator
Langkah-langkah memeriksanya:
a.   Cuci tutup radiator dengan air bila kotor.
b.   Periksa kondisi bagian tutup radiator yaitu pada penguci dan katup katupnya.



Memeriksa kebocoran sistem pendingin

Fungsinya sebagai alat penyetabil / menjaga temperatur mesin supava tetap normal selama bekerja.
Alat                 Bahan              Waktu
Kontak alat     Mesin hidup

Langkah kerja
a.   Periksa kebocoran radiator, slang — slang, paking kepala silinder & rumah termostat.
b.   Periksa kebocoran seal pompa air pada seal mesin hidup, jika bocor air akan keluar melalui lubang pelepas.

Pemeriksaan ketinggian minyak pelumas
Langkah pemeriksaan:
a. Mesin dalam keadaan mati dan oli terkumpul pada kalter.
b. Tongkat pemeriksa oil (stek) kita angkat, jika kotor kita lap dengan kain kemudian di masukkan lagi, angkat lagi stek tersebut dan kita periksa.
Keterangan :
v  Jika kondisi oli sudah berwarna hitam dan terasa ada kotoran / gram maka kondisi oil tersebut jelek.
v  Untuk melihat ketinggian oil maka angkat stek oil dari mesin dan periksa, jika masih batas ukur normal maka masih baik dan jika di bawah normal maka harus di isi lagi (untuk mesin memiliki SAE 20 — 50).




 

Penyetelan celah katup
 
Bertujuan
v  Mengetahui katup isap dan buang
v  Menentukan katup yang dapat di setel
v  Menyetel katup
Alat :
v  Kontak alat
v  Kunci sok 3/8
Bahan
v  Motor bensin 4 tak 4 silinder

Langkah kerja:
v  Cari besar celah kutup di dalam buku data (biasanya katup buang 0,3 dan katup isap 0,2) besar celah katup pada mesin panas dan dingin berbeda
v  Lepas tutup kepala silinder
v  Putar puli searah jarum jam sampai tanda TMA

Gambar g. Arah putaran
v  Topkan silinder 1 setel celah katup yang dapat disetel. Ciri silinder pertam katup buang dan katup isap dapat di stel dan silinder nomor 4 buang dan isap tidak dapat distel.

 
Pengetesan Kompresi
 
Bertujuan untuk mengetahui tekanan kompres
Kontak alat dan compresi tester
Langkah kerja :
v  Hidupkan mesin sampai temperatur kerja (75 — 85 °C)
v  Lepas semua busi dan silinder 1 sampai terakhir
v  Gronkan kabel tegangan tinggi koil atau kabel (—) koil di lepas
v  Pasang alat ukur kompresi tester pada lubang busi (ditekan rapat – rapat )
v  Buka penuh katup gas dan ditahan
v  Mesin distater sampai jarum bergerak minimum 3 kali kemudian baca tekanannya (tekanan kompresi yang baik pada jenis motor Toyota Kijang adalah 9 – 12 kg/cm2 dan perbedaan hasil tekanan kompresi pada masing — masing silinder maksimum 1 kg/cm2)



Penyetelan Celah Busi
 
Bertujuan membersikan kotoran atau kerak pada celah busi
Alat : fuller (spark phug guager), kunci busi, sikat baja
Cara kerja :

  1. Lepas busi pada masing — masing silinder dengan kunci busi
  2. Bersihkan elektroda dan kerak dan kotoran (jangan memakai kertas gosok karena bisa menyebabkan elektroda cepat habis).
  3. Setel celah busi (celah busi 0,06 — 0,80 mm).
  1. Setelah diukur pasang kembaili busi pada masing-masing silinder.

 

Memeriksa Hambatan Kabel Busi
 
Pemeriksaan tahanan setiap penghantar, dan elektroda didalam tutup distributor sampai strekerbusi, tahanan penghantar tidak boleh lebih 20 ksl jika tahanan tersebut terlalu besar maka lepas bagian penghantar dan periksa satu persatu mencari yang rusak.
Keterangan : Jika tahanan tinggi dan tegangan besar maka mesin sulit hidup
Memeriksa busi dengan W meter / avorneter posisikan x I W dibaca skala atas, kabel busi dikatakan bagus apabila jarum bergerak penuh ke kanan (hasil °O)
Periksa kabel busi yang satu dengan yang lain mungkin ada arus yang terhubung karena hubungan singkat.

  

Memeriksa Rotor dan Tutup Distributor
 
Dengan menggunakan kontak alat ohm / avometer
Cara memeriksa:

  • Pemeriksaan dilakukan secara visual dilakukan dengan melihat kondisi fisik dan motor dan tutup dan kecetakan.
  • Dengan menggunakan ohm meter yaitu dengan mengukur hambatannya (sama dengan hambatan kabel busi).

Melepas dan Memasang Distributor

 
Berfungsi berbagi arus ke masing-masing busi dengan perantara motor.
Tujuan melepas distributor dan merakitnya dengan baik.
Alat Kontak alat
Cara kerja :
a. Melepas distributor
v  Kontak dalam posisi off
v  Buka tutup distributor
v  Lepas baut pengikat lalu angkat distributor
b. Pemasangan distributor
v  Topkan kompresi 1
v  Kembalikan posisi saat pengapian (5-10) sebelum TMA
v  Posisikan aduans vakum sejajar dengan mesin
v  Posisikan rotor melintang terhadap mesin
v  Cocokkan alur roda gigi poros distributor dengan alur roda giginya tepat maka dengan sendirinya rotor akan menghadap busi no 2
v  Pasang baut pengikat (jangan di keraskan)
v  Setel saat pengapian (stel dengan lampu kontrol) kabel (+) lampu kontrol ke (-) coil, kabel (-) lampu kontrol ke body, kunci kontak posisi on, putar perhahan-lahan penuh ke kanan dan kembalikan kekiri sampai mendapatkan lampu kontrol mulai menyala / platina terjadi percikan bunga api.

 

Memeriksa dan Menyetel Saat Pengapian
 
Tujuan :
v  Menyetel saat pengapian dengan timming light
Alat :
v  Kontak alat
v  Timming light
Bahan:
v  Motor hidup
Cara penyetelan :

  1. Pasang lampu timming light (kabel merah ke (+) batery, kabel hitam ke (—) batery, kabel busi pada timming di letakkan pada kabel busi no 1)
  1. Setel putaran idle / kontrol
  2. Lihat saat pengapian pada putaran idle, lihat tanda pengapian yang terletak pada puli roda gaya jika tanda tidak kelihatan warnai dengan kapur tulis
  1. Kendorkan baut pengikat pada distributor sampai distributor dapat di pergerakkan. Jika pengapian tidak tepat, maka tepatkan saat pengapian dengan memutar distributor.
 
Memeriksa Advand Vacum
 
Advand vakum berfungsi untuk memajukan dan memundurkan saat pengapian berdasarkan beban mata / pembukaan gas karburator.
Pemeriksaan advand vacum pada saat distributor terpasang
Langkah kerja :
a. Lepas tutup distributor
b. Lepas selang vokum yang menuju ke karburator
c. Isap slang tersebut

Pemeriksaan Advand Sentriftigal
 
Berfungsi sebagai memajukan / memundurkan saat pengapian berdasarkan putaran motor.
Tujuannya memeriksa advans sentrifugal sederhana
Langkah kerja :

  • Cara memeriksa
a. Pada distributor terpasang

  • Buka tutup distributor
  • Putar rotor dengan tangan searah putaran motor waktu mesin hidup 10-15˚ tahan kemudian lepas.
  • Sentrifugal akan baik jika rotor di lepas maka rotor akan kembali seperti semula.
  • Jika tidak kembali guvernor harus di ganti atau perbaiki.
Memeriksa dan menytel celah platina

Fungsi platina untuk memutus dan menghubungkan arus listrik primer coil
Cara memeriksa celah platina untuk mendapatkan dwell yang baik 0,4-0,5 mm
Cara menyetel platina :

  1. Posisikan mesin mati konci kontak off
  2. Lepas tutup distributor dan distributor
  3. Posisikan platina membuka dengan cara memutar poros engkol
  4. Longgarkan baut pengikat platina dan stel pada alur platina
  5. Keraskan baut pengikat platina pasang rotor dan tutup distributor
  6. Periksa percikan bunga api pada kabel koil
  7. Hidupkan mesin periksa kembali sudut dwell.

Memeriksa dan menyetel sudut dwell

 
a. Tujuan :

  • Mengetes sudut dwell dengan pengetes dwell
b. Alat :

  • Pengetes dwell
  • Kontak alat
c. Bahan :

  • Mesin hidup
d. Langkah penyetelan :

  • Hidupkan mesin stasioner
  • Pasang alat ukur dwell tester (kabel (+) pengetes ke (-) coil, kabel pengetes (-) ice groun)
  • Tempatkan tombol ice dwell
  • Baca alat ukur (ukuran yang baik motor 4 tak ± 1-4)
Keterangan:
Jika melebihi 56 maka kondisi platina terlalu rapat dan akan mengakibatkan icon platina cepat panas / aus. Jika kurang dari 52 maka kondisi platina terlalu renggang dan mengakibatkan pengapian kecil.



Menyetel Campuran Udara pada Kalburator

 
Tujuan :

  • Menyetel campuran udara
Bahan :

  • Kotak alat
Cara penyetelan :

  1. Hidupkan mesin dengan stationer sampai mencapai tujuan kerja (mesin hangat)
  2. Putar baut setelah udara kekanan dengan menghitung jumlah putarannya berlahan-lahan dan salah satu tangan memegang gas, (semakin diputar kekanan penyetelan udara maka semakin miskin dan mesin cenderung mati).
  3. Semakin baut di putar ke kanan mesin akan cenderung mati dan di imbangi dengan gerakan katup gas.
  4. Setelah baut diputar penuh kekanan, putar berlawanan arah ke kiri secara perlahan-lahan sampai mendapatkan hidupnya mesin yang betul-betul normal (ciri-cirinya : aroma gas buang tidak pedih dimata, getaran pada mesin paling kecil, pembakaran elektroda pada busi berwarna putih dan kecoklat-coklatan dan kering).
  5. Pada waktu di putar ke kiri harus di hitung jumlah putarannya.
Penyetelan Putaran Idle (Stationer)
 
Tujuan :
Menyetel campuran idle dan campuran bahan bakar tanpa pengetes gas buang.
Alat :

  • Kotak alat
  • Tech nonieter
Bahan :

  • Mobil / motor hidup
Langkah Pengukuran :

  1. Hidupkan mesin stationer
  2. Pasang alat ukur RPM Tester dan sklarnya posisi low tach kabel merah ke negatif coil kabel hitam kemasa / body.
  3. Baca alat ukur RPM Tester kemudian hasil ukuran tersebut di kalikan 100
  4. Putaran stationer yang baik adalah 700-800 rpm, untuk 4 tak 4 silinder.
  5. Jika hasil ukur kurang / melebihi ukuran spesifikasi maka setel campuran idle dengan skrup penyetel yang terletak pada katup gas.
Langkah Penyetelan :

  • Putar skrup penyetelan kearah luar sampai putaran mulai turun / mesin hampir mati.
  • Putar skrup penyetel kearah dalam secara tahap demi tahap dengan setengah putaran tunggu sedikit dan perhatikan reaksi motor. Pada saat terdengar putaran mulai turun kendorkan skrup penyetel = setengah putaran untuk mendapatkan penyetelan campuran yang benar.